Sejarah Penemuan Virus - Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV). Terus Bagaimana sejarah penemuan virus ? silahkan simak sejarahnya berikut ini.
Sejarah Penemuan Virus
Sejarah penemuan virus berawal dari ditemukannya mikroskop sebagai alat untuk melihat objek-objek berukuran sangat kecil yaitu oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Antony van leeuwenhoek, sejak saat itulah perkembangan mikroskop ini mendorong berbagai penemuan dibidang biologis, seperti penemuan sel, bakteri, dan juga virus. Penemuan virus melalui perjalanan panjang yang melibatkan beberapa peneliti dari banyak ilmuwan, penemuan virus sendiri dimulai sejak tahun 1882 dengan adanya penyakit yang terdapat pada daun tembakau yang berupa bintik kekuningan. Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman bernama Adolf mayer mengetahui bahwa penyakit bintik kuning pada daun tembakau menulari tanaman tembakau lainnya. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman tembakau yang sehat, ternyata tanaman yang sehat menjadi sakit.
|
Sejarah Penemuan Virus |
Percobaan tersebut diulang kembali oleh ilmuwan Rusia bernama Dmitri ivanovski. Pada saat itu lembaga Pasteur di Paris telah menemukan suatu filter (saringan) yang dapat menyaring bakteri. Ivanovski melakukan penyaringan getah tanaman tembakau yang sakit dengan penyaringan bakteri. Hasil dari penyaringan kemudian dioleskan pada tanaman sehat, tanaman sehat tersebut kemudian menjadi tertular, sehingga Ivanovski menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri pathogen yang berukuran sangat kecil atau zat kimia yang di produksi oleh bacteria tersebut, yang lolos dari penyaringan bakteri. (Pratiwi, D.A., Sri Maryati. 2006 : 21)
Pada tahun 1897 seorang ahli mikrobiologi asal Belanda bernama Martinus baijerinck , menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat dibiakan pada medium bakteri. Fakta lainnya menunjukkan bahwa partikel tersebut tidak mati ketika dimasukkan dalam alkohol, hal tesebut berbeda dengan bakteri yang mati ketika dimasukkan pada alkohol. Sehinga Baijerinck menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhluk yang diserangnya, akan tetapi Baijerinck belum dapat behasil menemukan struktur dan jenis partikel itu. Pada tahun 1935, seorang ilmuan Amerika Wendel Stanley telah berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau tersebut.
Partikel mikroskopis tersebut kemudian dinamakan TMV (tobacco mosaic virus) atau virus mozaik tembakau.Sejak saat itu penelitian tentang virus terus berkembang.Cabang ilmu biologi yang mempelajari virus itu sendiri dinamakan virologi. (Pratiwi, D.A., Sri Maryati. 2006 : 22)Sehingga virus mozaik tembakau kemudian dikenali sebagai suatu nucleoprotein besar, yaitu yang merupakan gabungan antara protein dan asam nukleat. Bahan genetic atau asam nukleat pada virus mozaik tembakau seperti juga pada beberapa virus lain, yaitu RNA dan bukan DNA. Sedangkan pada beberapa virus lain, bahan genetiknya yaitu berupa DNA yang juga bergabung dengan protein.
C. Pengertian Virus
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Pengertian virus secara etimologi adalah kata virus berasal dari bahasa latin yaitu virion yang artinya "racun". Virus adalah parasit yang hanya berkembang biakdi dalam sel inangnya dan sangat spesifik dalam hal tipe sel yang dipakainya untuk berkembang biak. Menurut siti sutarmi dalam bukunya Botani umum 4 (1983:34) Virus adalah organisme satu-satunya yang tidak mengandung DNA dan RNA secara bersama-sama.
Virus adalah parasite berukuran mikrosopik yang menginfeksi sel organisme biologis.Menurut para ahli biologi virus adalah peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus dikatakan peralihan karna virus mempunyai ciri-ciri seperti makhluk hidup yaitu dengan mempunyai DNA dan mampu berkembang biak pada sel hidup serta mempunyai ciri-ciri benda mati yaitu tidak mempunyai protoplasma dan mampu dikristalkan.